Punya ide-ide fresh dan bisa bikin konten yang beda dari yang lain.
Tahu cara “mengemas” pesan jadi menarik, fun, atau impactful.
Bisa bikin konten sendiri: shooting, editing (video/gambar), desain, caption.
Menguasai tools editing (CapCut, Adobe Premiere, Canva, dsb).
Paham angle, lighting, suara, dan estetika visual.
Storytelling
Mampu menyampaikan pesan secara engaging.
Konten punya alur jelas dan bikin audiens betah nonton sampai akhir.
Paham platform yang digunakan: Instagram, TikTok, YouTube, LinkedIn, dll.
Tahu tren & algoritma platform tersebut.
Bisa sesuaikan konten untuk target audiens (gen Z, ibu-ibu, gamer, profesional, dll).
Bisa membaca performa konten lewat analytics.
Tahu konten mana yang perform, kenapa, dan bagaimana improve-nya.
Mampu melakukan A/B testing kecil-kecilan.
Punya gaya khas atau “signature” yang konsisten (warna, tone, cara ngomong).
Menjaga reputasi dan kredibilitas (terutama untuk brand deals).
Aktif berinteraksi dengan followers (komentar, DM, live).
Konsisten posting sesuai jadwal.
Bisa kerja sesuai deadline kalau buat brand.
Bisa handle ide konten mingguan, batching content, dan revisi.
Terbuka untuk kerja tim (kalau in-house content creator).
Fleksibel terhadap brief dari brand atau feedback audience.
Bisa handle revisi atau pivot konten tanpa ngambek
Punya portofolio konten yang bisa ditunjukkan (feed IG, channel YouTube, TikTok, dll).
Pernah kerja sama dengan brand (jika ada).
Ada bukti engagement yang bagus: likes, views, saves, comments (bukan cuma follower banyak tapi pasif).